2 Sahabat Penuh Cerita
Dalam Suatu sekolah di SMPN 3 Pule ada 2 orang sahabat. Mereka adalah Febri dan Vira. Mereka adalah sepasang sahabat yang sampai saat ini masih tetap bertahan meski banyak cobaan dan halangan yang selalu datang dalam kehidupan mereka. Dalam waktu yang sudah lama mereka telah bersama – sama membuat kisah – kisah indah namun juga banyak hal yang mengharukan.
Berawal dari pertemuan mereka satu tahun yang lalu. Saat itu detik – detik pendaftaran baru masuk SMP kebetulan saat awal masuk sekolah. Sekolah mencari siswa yang bisa menari toronggo yaksa karena sebentar lagi akan ada lomba tari dan itu sangat mendadak. Ketika itu datang guru kesenian yang akrab dipanggil pak Dhani. Pak Dhani mendatangi masing – masing kelas. Terpilihlah 6 orang yang ditunjuk dari keenam siswa tersebut ada Febri dan Vira.
Hari pertama latihan, berawal dari saat itulah perkenalan mereka. Saat itu Febri mendekati Vira untuk berkenalan.
Febri : hay, boleh kenalan gak, perkenalkan namaku Febri, kalau boleh tahu nama kamu siapa..?
Vira : namaku Vira (dengan nada lirih dan agak cuek)
Febri hanya bisa menatap Vira dengan heran. Keesukan harinya mereka bertemu lagi disekolah, dan sedikit tersenyum. Namun setiap mereka bertemu selalu bertengkar ibaratnya seperti Tom dan Jerry hingga teman – teman yang lain menjadi bingung, itu terjadi setiap hari dan mereka tidak pernah bosan menjalani itu. Namun dari hal itulah rasa perhatian, kenyamanan terbentuk dari hati mereka. Hingga suatu saat disekolah ada yang berbeda dengan mereka berdua.
Yang biasanya setiap bertemu selalu bertengkar tetapi ketika itu mereka menjadi akur. Hingga ada teman mereka yang membicarakannya.
Evi : aku bingung dengan 2 orang itu, padahal awalnya suka bertengkar tapi sekarang kok mereka bisa akur ya ?
Reva : “sama saya juga, kamu aja bingung apalagi aku” ( sambil mengaruk kepala )
Waktu telah telah banyak hal dari 2 sahabat itu yang mereka jalani. Sampai pada suatu saat Febri datang lebih awal dari biasanya, tampak disekolah masih sepi, tak lama kemudian Vira datang. Febri pun langsung menyusul Veri. Febri mengajak Vira mengajak kesamping kelas 8c untuk bicara sesuatu.
Febri : Vir, mungkin sudah waktunya kamu tahu tentang kekuranganku, aku juga tidak sanggup memendam rahasia ini.
Vira menjadi bingung dengan omongan Febri yang penuh dengan tanda tanya. Febri pun meneruskan pembicaraannya.
Febri : sebenarnya selama ini aku punya penyakit kanker. Maaf kalau aku baru bilang ini sama kamu”. ( sambil menangis ).
Vira kaget dan hanya bisa terdiam mendengar hal itu, perlahan air matanya meluncur dari air matanya seperti meleleh. Dengan penuh air mata dia pun memeluk erat tubuh Febri dan sambil berkata.
Vira : Feb, apapun kekurangan kamu akan aku terima dan tak akan meninggalkan kamu apapun yang terjadi, aku akan berusaha menjaga kamu, karena aku sayang sama kamu”.
Febri pun juga memeluk erat tubuh Vira dengan kebahagian serta tangisan. Tak senaja Revi salah satu teman sekelas Vira dan juga teman dari SD melihat mereka sedang bersama, selama ini Revi ada perubahan pada Vira semenjak kenal dengan Febri dan Revi juga tidak suka pada Febri.
Bel waktu istirahat pun mulai berbunyi semua siswa keluar dari kelasnya masing – masing. Revi senaja menyeret tangan Vira dan berbicara tampak serius.
Revi : Ech, vir kenapa sih kamu sekarang berubah, kamu sekarang lebih dekat dan selalu belain Febri ?”.
Vira : “berubah gimana, aku ya tetap seperti yang dulu dan apa maksud kamu tadi, Febri dan emang sahabat aku.”
Dengan tidak senaja Febri melihat Vira dan Revi tampak seperti berdebat, dengan rasa penasaran si Febri mendengar pembicaraan Vira dan Revi. Tampak Revi agak emosi.
Revi : “kenapa sich kamu lebih belain dia daripada temen lamamu ini, teman lama dibuang temen baru disayang, apakah itu yang namanya teman. Udah sana ja belain Best Friend kamu itu”.
Revi langsung pergi dari hadapan Vira dengan keadaan emosi. Febri yang mengetahui hal itu menjadi bersalah dan juga resah. Tanpa menunggu lama siFebri langsung menemui Vira.
Febri :”aku sudah dengar pembicaraan kamu tadi, lebih baik kamu jauhi aku daripada hidup kamu menderita gara – gara aku”. (sambil menahan tangis).
Vira : nggak aku nggak akan jauhi kamu, aku tidak peduli omongan orang lain,lagian aku tadi kan udah bilang aku akan selalu jaga kamu apapun yang akan terjadi, kamu adalah sahabat terbaik aku, gak akan ada yang bisa gantiin kamu (sambil memegang tangan Febri dan menatapnya dengan penuh keyakinan ). Persahabatan mereka pun kembali membaik.
Suatu ketika hal yang tidak terduga pun terjadi, penyakit yang dia deritapun kambuh dan dia merasa kesakitan dan langsung dibawa kerumah sakit. Vira yang mendengar hal itu lansung shok dan air matanya pun berlahan jatuh dan langsung menyusul kerumah sakit. Keadaan semakin mengkhawatirkan. Vira hanya bisa berdoa yang terbaik untuk Febri. Febri pun bicara sesuatu ke Vira dengan suara berat.
Febri :” Vir, kalau aku mati jangan pernah lupain aku ya, jangan pernah bersedih, selalu tersenyumlah, jangan lupa sholat 5 waktu dan selalu berbakti kepada kedua orang tuamu, kamu harus janji......? Vira.
Vira pun terdiam sejenak dan sambil menahan air mata.
Vira :” kamu tidak boleh bilang seperti itu kamu pasti sembuh kok.
Hari demi hari pun telah terlewati. Vira hanya bisa menunggu kepastian. Tak lama kemudian Vira mendapat kabar bahwa Febri telah sembuh. Itu semua merupakan keajaiban dari Tuhan. Febri yang awalnya divonis oleh dokter tidak bertahan lama ternyata bisa sembuh dan bisa dibawa pulang. Vira merasa lega dan bahagia mendengar hal itu.
Semenjak sajak itu persahabatan mereka pun semakin erat. Disuatu saat waktu sekolah Febri curhat sama Vira kalau dia suka sama cowok. Cowok yang disukai Febri itu bernama Nova. Febri sudah lama menyimpan perasaan sama Nova. Tak diduga Nova juga menyimpan perasaan sama Febri. Tak lama kemudian mereka pun jadian.
Setelah satu minggu Febri dan Nova pun pacaran, setelah mereka pacaran Vira pun merasa kesepian, semenjak Febri jadian sama Nova perhatian Febri pun memudar untuk Vira. Dan waktu Febri Curhat tentang Nova ke Vira, Vira selalu mengalihkan pembicaraan dengan banyak alasan. Sampai – sampai Revi memanfaatkan keadaan itu untuk menjauhkan vira dengan Febri,dan akan mengadu domba 2 sahabat itu. Revi mulai mendekati Febri dan semenjak Febri temenan dengan Revi dia berubah. Sahabat dan pacarnya pun merasa bingung. Sampai – sampai suatu hari Nova mendekati Vira untuk mencari informasi tentang Febri. Saat itu Revi mendekati mereka berdua, kesempatan itu dimanfaatkan dengan baik. Revi langsung memanggil Febri dan menghasutnya. Melihat hal itu Febri langsung marah. Hingga pada waktu disekolah dia langsung menyeret Vira dengan penuh emosi.
Febri :”dasar ya kamu, sahabat macam apa kamu itu. Bisanya Cuma ningkung pacar orang, kalau emang tidak laku iya bilang ja dong”.
Vira : “kamu tuh kenapa sih baru datang aja udah mengajak bertengkar ?”.
Keadaan semakin memanas.
Febri :”udah sich ada kura – kura dalam perahu, pura – pura tidak tahu. Aku menyesal punya sahabat kayak kamu.”
Vira pun bingung dan mulai emosi. Mereka berdua pun bertengkar banyak teman – teman mereka yang ada disitu. Mendengar ada keributan Pak Jaya guru olahraga yang suka pantun itu menghampiri sumber keributan.
Pak Jaya :”memetik pepaya dirumah bu siti, ada apa ribut – ribut ini ?”
Pak jaya : jalan – jalan ke rumah pak sabar, dikasih semangka sama mangga, cepat kalian bubar daripada kalian saya hukum semua.
Semua murid pun bubar Febri dengan perasaan dendam dan Vira dengan perasaan sakit hati.
Sudah beberapa hari mereka tidak bersama. Kabarnya Febri sudah putus dengan Nova. Terlihat dibelakang sekolah Revi sedang bicara dengan temannya Erni.
Febri melihat mereka berdua dan diam – diam mendengar pembicaraan mereka. Tak disangka – sangka ternyata selama ini Revi sudah mengadu domba Vira dan Febri. Betapa kagetnya Febri diapun menyesal karena telah menuduh Vira dan kini waktupun telah menjawab semuanya, hanya tinggal penyesalan yang ada. Dengan bergegas Febri mencari Vira namun tak kunjung ditemukan, hingga Febri mencari informasi dari sekelas Vira dan ternyata Vira akan pindah sekolah. Febri menangis dengan penuh penyesalan. Esuk harinya Febri duduk ditempat biasa dia dan Vira bersama dan sambil bicara sendiri.
Febri :” aku memang telah bodoh menyia – nyiakan sahabat seperti kamu Vir, aku menyesal, andai kamu masih disini aku tidak akan mengecewakan kamu, kini aku telah sendiri, aku kesepian”.
Tak terduga Vira berada dibelakang Febri dan berkata.
Vira :”aku tidak membiarkan kamu kesepian Feb, aku masih disini untuk kamu.”
Febri menoleh kebelakang, dia kaget dan diapun langsung memeluk tubuh Vira dengan erat.
Febri :”maafin aku kita ulang kembali semua, kita buka lembaran baru, semua yang terjadi anggap saja sebagai pelajaran berharga bagi kita.”
Vira pun tersenyum mendengar perkataan Febri dan sambil menganggukan kepala. Akhirnya mereka bersama dan bersahabatan mereka kembali utuh.<!-- Start of KomisiGRATIS.Com Script -->
<script type="text/javascript" src="http://komisigratis.com/ads.php?pub=16342"></script>
<!-- End of KomisiGRATIS.Com Script -->
Tidak ada komentar:
Posting Komentar